TEBO – Menindaklanjuti surat dari Sekretaris Mahkamah Agung RI, Nomor: 2462/SEK/HM.01.2/10/2022 tentang Peringatan Hari Sumpah Pemuda, tertanggal 24 Oktober 2022, maka dengan ini, Pengadilan Negeri Tebo melaksanakan Upacara dalam Memperingati Hari Sumpah Pemuda Ke-94 Tahun 2022 di Halaman Depan Gedung Pengadilan Negeri Tebo.

Upacara Bendera dalam rangka Peringatan Hari Sumpah Pemuda dimulai pukul 08.00 WIB dan dipimpin oleh Ketua Pengadilan Negeri Tebo, Diah Astuti Miftafiatun, S.H. M.H, serta diikuti oleh segenap peserta upacara yang terdiri dari Hakim, Panitera, Sekretaris, Pejabat Struktural dan Fungsional, Pegawai Negeri Sipil, Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) dan PPNPN Pengadilan Negeri Tebo.

Peringatan Hari Sumpah Pemuda Ke-94 Tahun 2022 mengambil tema “Bersatu Bangun Bangsa”. Pada kesempatan tersebut, Ketua Pengadilan Negeri Tebo, Diah Astuti Miftafiatun, S.H. M.H,  membacakan amanat dari Menteri Pemuda dan Olahraga Republik Indonesia yang pada intinya memberikan pelajaran tentang bagaimana menyikapi perbedaan sikap primordial, suku, agama, ras, dan kultur, serta berbagai kepentingan menjadi kekuatan, bukan sebagai faktor yang melemahkan.

Upacara peringatan Hari Sumpah Pemuda Ke-94 Tahun 2022 di Pengadilan Negeri Koba selesai pada pukul 09.00 WIB setelah seluruh rangkaian upacara tersebut ditutup dengan sesi foto bersama. Secara keseluruhan Upacara peringatan Hari Sumpah Pemuda Ke-94 Tahun 2022 di Pengadilan Negeri Tebo berjalan tertib, lancar dan penuh khidmat.

Muara Tebo – Jum’at (2/9), Hakim Pengawas dan Pengamat (WASMAT) Ibu Ria Permata Sukma, S.H., M.H. bersama tim melakukan Pengawasan dan Pengamatan terhadap pelaksanaan putusan perkara yang dijatuhkan oleh Pengadilan Negeri Tebo di Lapas Kelas IIB Muara Tebo.

Hakim WASMAT melakukan Pengawasan dan Pengamatan dengan cara melakukan wawancara dan observasi terhadap narapidana Lapas Kelas IIB Muara Tebo.

Kegiatan WASMAT dilakukan 2 kali dalam setahun dengan tujuan kegiatan untuk memperoleh kepastian bahwa putusan Pengadilan Negeri Tebo dilaksanakan sebagai mana mestinya sesuai pasal 280 ayat (1) KUHAP dan untuk memastikan bahwa tujuan pemidaan untuk menyadarkan narapidana atas kesalahannya dapat tercapai, sehingga nantinya narapidana dapat kembali ke masyarakat dan tidak mengulangi tindak pidana.